BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Peran teknologi informasi kini telah
mencakup hampir di semua bidang ilmu, tidak terkecuali di bidang ilmu
kedokteran. Saat ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesat
terutama dalam dunia IT (Informatic Technology). Perkembangan dunia IT berimbas
pada perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang
terkena efek perkembangan dunia IT adalah kesehatan.
Dewasa ini dunia kesehatan modern telah
memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta
efektivitas di dunia kesehatan. Diharapkan dengan berkembangnya teknologi di
bidang kedokteran dan kesehatan serta semakin majunya teknologi informasi dan
komunikasi (ICT), akses untuk masyarakat umum mendapatkan informasi menjadi
sangat terbuka luas. Masyarakat juga harus mendapatkan sumber informasi secara
benar, sehingga masyarakat umum akan terlindungi dari informasi-informasi yang
tidak benar dan kurang akurat, terutama informasi dibidang kesehatan dan
kedokteran.
Di era teknologi informasi dan era
keterbukaan ini, masyarakat mempunyai kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya,
sehingga apabila masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang tidak bermutu
maka masyarakat berhak menuntut pada pemberi pelayanan kesehatan. Namun kondisi
keterbukaan pada masyarakat saat ini sepertinya belum didukung dengan kesiapan
pelayanan kesehatan, salah satunya dalam memenuhi ketersediaan alat dokumentasi
yang cepat dan modern dipelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini di Indonesia belum
secara luas dimanfaatkan dengan baik oleh perawat khususnya di pelayanan rumah
sakit, terutama pelayanan keperawatan.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan menjelaskan
mengenai :
1. Apakah pengertian TI dalam dunia
medis?
2. Apa sajakah aplikasi TI dalam dunia
medis?
3. Apakah kelemahan dan kelebihan penerapan
TI dalam dunia medis?
1.3.
Tujuan
Adapun tujuan penulis membuat makalah
ini yaitu :
1. Mahasiswa mengetahui pengertian TI
dalam dunia medis.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan aplikasi
TI dalam dunia medis.
3. Mahasiswa mengetahui kelebiahan dan kekurangan
penerapan TI dalam dunia medis.
4. Memenuhi tugas mata kuliah Teknologi
Informasi dan Komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian TI dalam Dunia Medis
Sebelum mengetahui apa pengertian TI
dalam dunia medis ada baiknya terlebih dahulu kita mengetahu pengertian TI
secara umum. Berikut ini adalah pengertian TI oleh beberapa ahli.
1. Haag dan Keen (1996)
TI adalah seperangkat alat yg membantu anda bekerja
dengan informasi dan melakukan tugas – tugas yang berhubungan dengan pemrosesan
informasi.
2.
Martin (1999)
TI tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software
& hardware) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi,
melainkan juga teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
3.
Williams & Sawyer (2003)
TI adalah teknologi yang menggabungkan komputasi
(komputer) dengan dan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data,
suara, dan video.
Dari pendapat para ahli diatas kami menyimpulkan bahwa TI
dalam dunia medis adalah teknologi informasi dan komunikasi yang diaplikasikan
dalam dunia medis yang berhubungan dengan juru medis, pasien dan karyawan.
Sebagai contoh sistem informasi digunakan untuk mencatat rekaman medis pasien
secara elektronik. Manfaat perkembangan TI dalam dunia medis terutama di rumah
sakit yaitu :
a. Memudahkan penyebaran informasi &
koordinasi bagi paramedis.
b. Melepaskan dimensi ruang & waktu
bagi paramedis.
c. Memudahkan monitoring pasien secara
on-line.
2.2
Aplikasi Perkembangan TI dalam dunia medis
Saat ini perkembangan dunia teknologi
sangat berkembang pesat terutama dalam dunia IT (Informatic Technology).
Perkembangan dunia IT berimbas pada perkembangan berbagai macam aspek kehidupan
manusia. Salah satu aspek yang terkena efek perkembangan dunia IT adalah
kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembangan
teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan.
Aplikasi TI dalam dunia kesehatan yaitu
:
1. CT scan
2. USG
3. Sensor Untuk Alat Pendeteksi Golongan
Darah
4. PDA
5. Smartcard Kesehatan
6. Video Conference
7. Penyimpanan gambar / image atau hasil sensor / telemetri
8. Monitor jarak jauh untuk pasien di
ICU.
2.2.1 CT Scan (Computer
Tomography Scanning)
Ketepatan suatu diagnosa akan sangat membantu dalam
penanganan terapi suatu penyakit, oleh karena itu, dibutuhkan fasilitas yang
dapat menunjang prosedur tersebut yaiitu CT-Scan yang merupakan modalitas
radiodiagnostik canggih.
CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai
aplikasi yang universal untuk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan
saraf pusat, otot dan tulang, tenggorokan, rongga perut. Dengan melakukan
CT-Scan diagnosa suatu penyakit akan lebih cepat ditegakkan sehingga tindakan
terapi yang optimal dapat segera dilakukan.
Peralatan
CT Scanner terdiri atas tiga bagian yaitu sistem pemroses citra, sistem
komputer dan sistem kontrol.
a. Sistem pemroses citra
Merupakan bagian yang secara langsung
berhadapan dengan obyek yang diamati (pasien). Bagian ini terdiri atas sumber
sinar-x, sistem kontrol, detektor dan akusisi data.
Bagian
keluaran dari sistem pemroses citra
Adalah sekumpulan detektor yang
dilengkapi sistem akusisi data. Detektor adalah alat untuk mengubah besaran
fisik-dalam hal ini radiasi-menjadi besaran listrik. Detektor radiasi yang
sering digunakan adalah detektor ionisasi gas. Detektor lain yang sering
digunakan adalah detektor kristal zat padat. Susunan
detektor yang dipasang tergantung pada tipe generasi CT Scanner. Tetapi dalam
hal fungsi semua detektor adalah sama yaitu mengindentifikasi intensitas
sinar-x setelah melewati obyek.
b.
Sistem Komputer dan Sistem Kontrol
Bagian
komputer bertanggung jawab atas keseluruhan sistem CT Scanner, yaitu mengontrol
sumber sinar-x, menyimpan data, dan mengkonstruksi gambar tomografi. Komputer
terdiri atas processor, array processor, harddisk dan sistem input-output.
Operation Station mempunyai fungsi sebagai operator kontrol untuk mengontrol
beberapa parameter scan seperti tegangan anoda, waktu scan dan besarnya arus
filamen. Sedangkan viewer station mempunyai fungsi untuk memanipulasi sistem
pemroses citra. Bagian ini mempunyai sistem kontrol yang dihubungkan dengan
sistem keluaran seperti hard copy film, magnetic tape, dan paper print out.
Dari bagian ini dapat dilakukan pekerjaan untuk mendiagnosa hasil scanning.
Identifikasi CT-Scan
Berbagai kelainan dari beberapa jaringan
maupun organ tubuh dapat dideteksi dengan pemeriksaan CT-Scan pada:
Ø Kepala, leher, tulang
belakang (infeksi, tumor, kelainan pembuluh darah)
Ø Telinga, Hidung,
Tenggorokan (Sinusitis, ca nasopharynx, larynx)
Ø Rongga
Dada (Thorax) (Tumor paru, infeksi)
Ø Rongga Perut (abdomen) (Hati, ginjal, limpa,
pankreas, tractus biliaris
Ø Organ
kebidanan dan kandungan
Ø Otot
tulang (Muculoskeletal)
Prinsip Kerja CT Scan
CT scan merupakan alat imaging yang
menggunakan Sinar X. Alat ini mula-mula digunakan untuk mengetahui
kelainan-kelainan pada otak. Tetapi dengan perkembangannya alat ini dapat dipakai
untuk mendeteksi kelainan-kelainan seluruh tubuh. Dengan CT Scan akan lebih
banyak penyakit-penyakit yang dapat terdeteksi dimana dengan alat imaging
konvensional tidak dapat terlihat
A. Pemeriksaan Otak
Ø
Pada trauma kepala dengan mudah dapat dilihat adanya Fraktur
Calvaria, Pendarahan Intracarnial dan Oedema cerebri.
Ø
Pada pathologi otak, dengan alat konvensional, kita sukar
untuk menentukan penyakit-penyakit pada otak. Dengan CT Scan akan dapat
terdeteksi adanya penyakit stroke, tumor otak, radang otak, hydrocephalus dan
kelainan-kelainan congenital.
B. Pemeriksaan bagian lain kepala di luar otak
Bagian-bagian lain diluar otak yang dapat diperiksa dengan
CT Scan adalah Orbita, Nasopharynx, dan Larynx.
C. Pemeriksaan pada abdomen baik atas maupun bawah
Dengan CT Scan dapat dilihat penyakit-penyakit yang ada di
organ intraabdominal maupun yang ada di retroperitoneal:
Ø
Pada hepar dapat dilihat tumor hepar, radang hepar, dan
kelainan pada sistem billier dan kista.
Ø
Pada pancreas dapat dilihat tumor pancreas, radang pancreas
dan cysta pancreas
Ø
Pada limpa dapat dilihat tumor limpa dan kista limpa
Ø
Pada usus dapat dilihat tumor usus
Ø
Pada ginjal dapat dilihat tumor ginjal dan batu ginjal
Ø
Pada kandung kemih dapat dilihat tumor dan batu
Ø
Pada uterus dapat dilihat tumor
Ø
Pada ovarium dapat dilihat tumor dan kista
|
Rekonstruksi
Bagian terakhir dari CT Scanner adalah rekonstruksi. Banyak
metode yang dapat digunakan untuk merekonstruksi
gambar tomografi, mulai dari back
projection sampai konvolusi.
Metode back projection
banyak digunakan dalam bidang kedokteran.
ini menggunakan pembagian pixel-pixel
yang kecil dari suatu irisan melintang. Pixel
didasarkan pada nilai absorbsi linier.
Kemudian pixel-pixel ini disusun
menjadi sebuah profil dan terbentuklah sebuah matrik. Rekonstruksi dilakukan
dengan jalan saling menambah antar elemen matrik.
Untuk mendapatkan gambar rekonstruksi yang lebih baik, maka
digunakan metode konvolusi. Proses
rekonstruksi dari konvolusi dapat
dinyatakan dalam bentuk matematik yaitu transformasi
Fourier. Dengan menggunakan konvolusi
dan transformasi Fourier, maka
bayangan radiologi dapat dimanipulasi dan dikoreksi sehingga dihasilkan gambar
yang lebih baik.
Berkas radiasi yang melalui suatu materi akan
mengalami pengurangan intensitas secara eksponensial terhadap tebal bahan yang
dilaluinya. Pengurangan intensitas yang terjadi disebabkan oleh proses
interaksi radiasi-radiasi dalam bentuk hamburan dan serapan yang probabilitas
terjadinya ditentukan oleh jenis bahan dan energi radiasi yang dipancarkan.
Dalam CT scan, untuk menghasilkan citra obyek, berkas radiasi yang
dihasilkan sumber dilewatkan melalui suatu bidang obyek dari berbagai sudut.
Radiasi terusan ini dideteksi oleh detektor untuk kemudian dicatat dan
dikumpulkan sebagai data masukan yang kemudian diolah menggunakan komputer
untuk menghasilkan citra dengan suatu metode yang disebut sebagai rekonstruksi.
Proses pengumpulan data intensitas radiasi
terusan pada bidang irisan obyek untuk berbagai sudut dinamakan scanning atau
pemayaran. Terdapat berbagai macam cara pemayaran, bergantung pada
"generasi" CT scan yang
digunakan. Istilah "generasi" menggambarkan tipe komersial yang
tersedia yang mengacu pada perbedaan geometris gerak pemayaran, waktu
pemayaran, bentuk berkas radiasi perunut, dan sistem detektor yang berbeda-beda
antara satu generasi dan generasi lain. Untuk lebih jelasnya, skema dasar CT scan dapat dilihat pada Gambar 1
untuk CT scan generasi ke-2. Walaupun terdapat perbedaan antara berbagai
"generasi", secara umum CT scan
terdir atas empat bagian pokok, yaitu sumber
radiasi, sistem deteksi, manipulator mekanis, dan komputer beserta penampil. Fungsi sumber radiasi
adalah menghasilkan radiasi, sumber ini dapat berupa generator sinar X atau
radioisotop yang menghasilkan radiasi X. Sistem deteksi ditentukan berdasarkan
jenis radiasi yang digunakan, salah satu contoh detektor yang biasa digunakan
dalam CT scan salah adalah kristal
natrium iodida yang "dikotori" dengan talium (kristal NaI(Tl).
Manipulator mekanis yang digunakan berfungsi menentukan geometris gerak
pemayaran yang bergantung pada "generasi" CT scan. Komputer berfungsi mengolah dan mengumpulkan data yang
kemudian ditayangkan pada penampil sehingga diperoleh gambar irisan tampang
lintang dua dimensi atau peta distribusi internal tiga dimensi obyek yang di-scan USG adalah suatu alat dalam dunia
kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang
memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz - 2000 kHz) yang kemudian hasilnya
ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan
penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya
sekira tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam
bidang kedokteran.
Cara
Kerja USG
USG yang mempergunakan alat yang
disebut transduser dimana di dalam USG gelombang ultrasonik akan melalui proses
sebagai berikut :
1. Gelombang akan diterima
transduser.
2. Gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam
komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor.
Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendetektian
hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu
citra (image), menjadi dasar bekerjanya peralatan MI. Oleh karena itu
USG memerlukan komputer untuk menyempurnakan hasil yang ditampilkan.
Skema
Cara Kerja USG
1.Transduser
Adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
Adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
2.Monitor
Monitor yang digunakan dalam USG.
Monitor yang digunakan dalam USG.
3.
Mesin USG
Mesin USG
merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima
dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya
terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC.
Cara USG Merubah Gelombang Menjadi
Gambar
Pada dasarnya tubuh manusia, 75% adalah
molekul air, dimana atom hidrogen adalah salah satu komponen penyusun molekul
air. Karena tiap atom hidrogen secara alami berputar (spinning), sehingga
menghasilkan momen magnet yang dapat dibayangkan seperti batang magnet yang
kecil. Tetapi karena orientasi yang acak, sehingga total dari momen magnet
tersebut tidak menghasilkan informasi yang dapat dimanfaatkan. Dalam medan
magnet yang relative kuat, kira- kira lebih dari 20 ribu kali dari kuat medan
magnet bumi, momen magnet tiap atom hidrogen dapat dibuat sejajar dengan arah
medan magnet yang digunakan. Untuk membuat suatu citra jaringan sel yang
diinginkan, pulsa dalam radio frequency (RF) ditrasmisikan dari antena khusus,
untuk memaksa orientasi momen magnet yang telah sejajar berubah dari posisi
awal. Kemudian setelah pengaruh pulsa (RF) hilang, orientasi momen magnet dari
atom hidrogen berbondong- bondong kembali ke posisi awal (sejajar dengan medan
magnet), sambil meng-emisi-kan sinyal radio yang lemah pada frequency tertentu.
Kemudian dengan coil, sinyal radio itu dideteksi dan dianalisa serta diolah
dengan komputer digital untuk menghasilkan suatu citra.
2.2.3 Sensor untuk Alat
Pendeteksi Golongan Darah
Prinsip kerja dari sensor ini
memanfaatkan komponen opto elektronik yaitu LED dan LDR. Dimana LED berfungsi
sebagai sumber cahaya yang menyinari test area yang kemudian akan diterima oleh
LDR.. Dan LDR yang berfungsi sebagai receiver mendeteksi intensitas cahaya yang
mengalami absorbansi oleh darah melalui test area.
2.2.4
PDA
Salah satu bagian dari perkembangan
teknologi dibidang informasi yang sudah mulai dipergunakan oleh kalangan
perawat di dunia internasional adalah teknologi PDA ( personal digital assistance. Di masa yang akan datang, pelayanan
kesehatan akan dipermudah dengan pemanfaatan personal digital assistance (PDA). Perawat, dokter, bahkan pasien
akan lebih mudah mengakses data pasien serta informasi perawatan terakhir.
Definisi PDA (Personal Digital
Assistants) menurut Wikipedia adalah sebuah alat komputer genggam portable, dan dapat dipegang tangan yang
didesain sebagai organizer individu, namun terus berkembang sepanjang masa. PDA
memiliki fungsi antara lain sebagai kalkulator, jam, kalender, games, internet
akses, mengirim dan menerima email, radio, merekam gambar/video, membuat
catatan, sebagai address book, dan
juga spreadsheet. PDA memiliki
kelebihan hanya menggunakan sentuhan layar dengan pulpen/ touch screen.7). Bahkan sebuah PDA dengan pemindai bar code/gelang data, saat ini sudah
tersedia. PDA semacam ini memungkinkan tenaga kesehatan untuk memindai gelang bar code/gelang data pasien guna
mengakses rekam medis mereka, seperti obat yang tengah dikonsumsi, riwayat
medis, dan lain-lain.
Fungsi bantuan PDA untuk kita sebagai
perawat adalah perawat dapat mengakses secara cepat informasi tentang obat,
penyakit, dan perhitungan kalkulasi obat atau perhitungan cairan IV
fluid/infus; perawat dapat menyimpan data pasien, membuat grafik/table,
mengefisiensikan data dan menyebarluaskannya; perawat dapat mengorganisasikan
data, mendokumentasikan intervensi keperawatan dan membuat rencana asuhan
keperawatan; PDA dapat menyimpan daftar nama, email, alamat website, dan
diary/agenda harian; PDA sangat berguna untuk program pembelajaran keperawatan;
meningkatkan keterlibatan dan hubungan pasien-perawat. Apabila pasien dan
perawat memiliki PDA, aplikasi komunikasi keperawatan tingkat mutahir dapat
diterapkan, yang tidak lagi menonjolkan peran tatap muka hubungan interaksi
perawat-pasien (telenursing). PDA dapat menunjang pengumpulan data base pasien
dan RS, yang berguna untuk kepentingan riset dalam bidang keperawatan.
2.2.5
SmartCard Kesehatan
Rekam
medis adalah berkas yang berisi catatan, dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana
pelayanan pasien. Dalam meningkatkan pelayanan pasien sistem smartcard adalah
salah satu aplikasi yang dapat digunakan karena kemudahan pengaksesan data,
keamanan penyimpanan data, perlindungan data dari pihak-pihak yang tidak
berwenang, serta mengurangi waktu pasien dalam menyelesaikan masalah
administrasi di rumah sakit.
Hasil yang diperoleh mampu meningkatkan pelayananan rekam
medis untuk sistem antrian, tingkat kerahasiaan rekam medis lebih terjamin
dibandingkan sistem manual dengan penggunaan autentifikasi dan verifikasi kartu
secara login password pasien, admin, dan dokter, sistem keamanan jaringan
menggunakan Linux menjamin sekuritas terhadap akses data rekam medis yang
berhak saja, serta sistem mampu dikembangkan secara online.
2.2.6
Video Conference
Jika dirasakan perlu untuk melihat
gambar ada baiknya dilanjutkan perkembangan tempat diskusi tersebut menggunakan
fasilitas video conference. Teknologi CU-SeeMe & Microsoft NetMeeting dapat
digunakan untuk keperluan tersebut. Basis teknologi jaringan komputer yang
digunakan adalah tetap TCP/IP & Internet hanya akan membutuhkan reflector video
conference & bandwidth yang lebar.
|
2.3
Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi TI dalam dunia medis
2.3.1. Kelebihan aplikasi TI dalam dunia medis
Karena
menggunakan system digital maka alat-alat TI pada dunia medis ini dapat
mengidentifikasi penyakit yang sulit dideteksi secara manual, mengetahui
data-data yang berhubungan dengan pasien dengan mudah tanpa harus mencari-cari
kembali arsip.
2.3.2. Kekurangan aplikasi TI dalam dunia medis
Pengambilan
gambar dengan sinar X dapat menimbulkan penyakit kanker. Karena itu, pasien
sebaiknya menanyakan secara kritis segala sesuatu mengenai sinar X apabila akan
menjalani pengobatan menggunakan sinar X.Sinar X menghasilkan radiasi ion yang
juga terjadi secara alami. Dosis yang efektif yang dapat diterima manusia diukur
dengan satuan ukuran millisiverts, yaitu satuan ukuran radiasi. Selain itu,
aplikasi teknologi ini memerlukan biaya yang mahal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan makalah kami di atas
dapat disimpulkan bahwa :
1. TI dalam dunia medis adalah teknologi informasi dan
komunikasi yang diaplikasikan dalam dunia medis yang berhubungan
dengan juru medis, pasien dan karyawan.
2. Aplikasi TI dalam dunia kesehatan
yaitu :
Ø
CT scann
Ø
USG
Ø
Sensor Untuk Alat Pendeteksi Golongan
Darah
Ø
PDA
Ø
Smartcard Kesehatan
Ø
Video Conference
Ø
Penyimpanan gambar / image atau hasil
sensor / telemetri
Ø
Monitor jarak jauh untuk pasien di ICU.
3. Kelebihan aplikasi TI dalam dunia
medis
Karena menggunakan system digital maka alat-alat TI pada
dunia medis ini dapat mengidentifikasi penyakit yang sulit dideteksi secara
manual, mengetahui data-data yang berhubungan dengan pasien dengan mudah tanpa
harus mencari-cari kembali arsip.
4.Kekurangan aplikasi TI dalam dunia medis
Pengambilan gambar dengan sinar X dapat menimbulkan penyakit
kanker. Karena itu, pasien sebaiknya
menanyakan secara kritis segala sesuatu mengenai sinar X apabila akan menjalani
pengobatan menggunakan sinar X.Sinar X menghasilkan radiasi ion yang juga
terjadi secara alami. Dosis yang efektif yang dapat diterima manusia diukur
dengan satuan ukuran millisiverts, yaitu satuan ukuran radiasi. Selain itu,
aplikasi teknologi ini memerlukan biaya yang mahal.
3.2
Saran
Setelah mempelajari teknologi komunikasi
dalam dunia medis pembaca dapat memberitahukan kepada masyarakat
umum akan pentingnya peranan teknologi dan komunikasi khususnya dalam dunia
medis.
DAFTAR PUSTAKA
Kadir, Abdul dan Terra CH. Triwahyuni. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi.
Yogyakarta: ANDI.
http://balitbang.depkominfo.go.id/index.php?mod=PNI0100&view=1&id=PNI080319145401&mn=PNI0100
bagi temen-temen yang jurusan tentang kesehatan pengen mencari tentang Congestive Hearth Failure (CHF) silahkan mampir aja di sini...
BalasHapushttp://allifkecil91.blogspot.com/2013/04/congestive-hearth-failure-chf.html