Jumat, 14 Desember 2012

Teknologi Informasi Dunia Medis


BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Peran teknologi informasi kini telah mencakup hampir di semua bidang ilmu, tidak terkecuali di bidang ilmu kedokteran. Saat ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam dunia IT (Informatic Technology). Perkembangan dunia IT berimbas pada perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terkena efek perkembangan dunia IT adalah kesehatan.
Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan. Diharapkan dengan berkembangnya teknologi di bidang kedokteran dan kesehatan serta semakin majunya teknologi informasi dan komunikasi (ICT), akses untuk masyarakat umum mendapatkan informasi menjadi sangat terbuka luas. Masyarakat juga harus mendapatkan sumber informasi secara benar, sehingga masyarakat umum akan terlindungi dari informasi-informasi yang tidak benar dan kurang akurat, terutama informasi dibidang kesehatan dan kedokteran.
Di era teknologi informasi dan era keterbukaan ini, masyarakat mempunyai kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga apabila masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang tidak bermutu maka masyarakat berhak menuntut pada pemberi pelayanan kesehatan. Namun kondisi keterbukaan pada masyarakat saat ini sepertinya belum didukung dengan kesiapan pelayanan kesehatan, salah satunya dalam memenuhi ketersediaan alat dokumentasi yang cepat dan modern dipelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini di Indonesia belum secara luas dimanfaatkan dengan baik oleh perawat khususnya di pelayanan rumah sakit, terutama pelayanan keperawatan.

                1.2. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan menjelaskan mengenai :
1. Apakah pengertian TI dalam dunia medis?
2. Apa sajakah aplikasi TI dalam dunia medis?
3. Apakah kelemahan dan kelebihan penerapan TI dalam dunia medis?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulis membuat makalah ini yaitu :
1. Mahasiswa mengetahui pengertian TI dalam dunia medis.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan aplikasi TI dalam dunia medis.
3. Mahasiswa mengetahui kelebiahan dan kekurangan penerapan TI dalam dunia  medis.
4. Memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi.
                                                             




























BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian TI dalam Dunia Medis
Sebelum mengetahui apa pengertian TI dalam dunia medis ada baiknya terlebih dahulu kita mengetahu pengertian TI secara umum. Berikut ini adalah pengertian TI oleh beberapa ahli.
1. Haag dan Keen (1996)
TI adalah seperangkat alat yg membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas – tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
2.         Martin (1999)
TI tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
3.         Williams & Sawyer (2003)
TI adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan dan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.
Dari pendapat para ahli diatas kami menyimpulkan bahwa TI dalam dunia medis adalah teknologi informasi dan komunikasi yang diaplikasikan dalam dunia medis yang berhubungan dengan juru medis, pasien dan karyawan. Sebagai contoh sistem informasi digunakan untuk mencatat rekaman medis pasien secara elektronik. Manfaat perkembangan TI dalam dunia medis terutama di rumah sakit yaitu :
a. Memudahkan penyebaran informasi & koordinasi bagi paramedis.
b. Melepaskan dimensi ruang & waktu bagi paramedis.
c. Memudahkan monitoring pasien secara on-line.

2.2 Aplikasi Perkembangan TI dalam dunia medis
Saat ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam dunia IT (Informatic Technology). Perkembangan dunia IT berimbas pada perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terkena efek perkembangan dunia IT adalah kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan.
Aplikasi TI dalam dunia kesehatan yaitu :
1. CT scan
2. USG
3. Sensor Untuk Alat Pendeteksi Golongan Darah
4. PDA
5. Smartcard Kesehatan
6. Video Conference
7. Penyimpanan gambar / image atau hasil sensor / telemetri
8. Monitor jarak jauh untuk pasien di ICU.

2.2.1 CT Scan (Computer Tomography Scanning)
Ketepatan suatu diagnosa akan sangat membantu dalam penanganan terapi suatu penyakit, oleh karena itu, dibutuhkan fasilitas yang dapat menunjang prosedur tersebut yaiitu CT-Scan yang merupakan modalitas radiodiagnostik canggih.
CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi yang universal untuk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf pusat, otot dan tulang, tenggorokan, rongga perut. Dengan melakukan CT-Scan diagnosa suatu penyakit akan lebih cepat ditegakkan sehingga tindakan terapi yang optimal dapat segera dilakukan.
Peralatan CT Scanner terdiri atas tiga bagian yaitu sistem pemroses citra, sistem komputer dan sistem kontrol.

a. Sistem pemroses citra
Merupakan bagian yang secara langsung berhadapan dengan obyek yang diamati (pasien). Bagian ini terdiri atas sumber sinar-x, sistem kontrol, detektor dan akusisi data.

Bagian keluaran dari sistem pemroses citra
Adalah sekumpulan detektor yang dilengkapi sistem akusisi data. Detektor adalah alat untuk mengubah besaran fisik-dalam hal ini radiasi-menjadi besaran listrik. Detektor radiasi yang sering digunakan adalah detektor ionisasi gas. Detektor lain yang sering digunakan adalah detektor kristal zat padat. Susunan detektor yang dipasang tergantung pada tipe generasi CT Scanner. Tetapi dalam hal fungsi semua detektor adalah sama yaitu mengindentifikasi intensitas sinar-x setelah melewati obyek.



b. Sistem Komputer dan Sistem Kontrol
     Bagian komputer bertanggung jawab atas keseluruhan sistem CT Scanner, yaitu mengontrol sumber sinar-x, menyimpan data, dan mengkonstruksi gambar tomografi. Komputer terdiri atas processor, array processor, harddisk dan sistem input-output. Operation Station mempunyai fungsi sebagai operator kontrol untuk mengontrol beberapa parameter scan seperti tegangan anoda, waktu scan dan besarnya arus filamen. Sedangkan viewer station mempunyai fungsi untuk memanipulasi sistem pemroses citra. Bagian ini mempunyai sistem kontrol yang dihubungkan dengan sistem keluaran seperti hard copy film, magnetic tape, dan paper print out. Dari bagian ini dapat dilakukan pekerjaan untuk mendiagnosa hasil scanning.
Identifikasi CT-Scan
    Berbagai kelainan dari beberapa jaringan maupun organ tubuh dapat dideteksi dengan pemeriksaan CT-Scan pada:
Ø  Kepala, leher, tulang belakang (infeksi, tumor, kelainan pembuluh darah)
Ø  Telinga, Hidung, Tenggorokan (Sinusitis, ca nasopharynx, larynx)
Ø  Rongga Dada (Thorax) (Tumor paru, infeksi)
Ø  Rongga Perut (abdomen) (Hati, ginjal, limpa, pankreas, tractus biliaris
Ø  Organ kebidanan dan kandungan
Ø  Otot tulang (Muculoskeletal)

                Prinsip Kerja CT Scan
          CT scan merupakan alat imaging yang menggunakan Sinar X. Alat ini    mula-mula digunakan untuk mengetahui kelainan-kelainan pada otak. Tetapi dengan perkembangannya alat ini dapat dipakai untuk mendeteksi kelainan-kelainan seluruh tubuh. Dengan CT Scan akan lebih banyak penyakit-penyakit yang dapat terdeteksi dimana dengan alat imaging konvensional tidak dapat terlihat   
    A. Pemeriksaan Otak
Ø   Pada trauma kepala dengan mudah dapat dilihat adanya Fraktur Calvaria, Pendarahan Intracarnial dan Oedema cerebri.
Ø   Pada pathologi otak, dengan alat konvensional, kita sukar untuk menentukan penyakit-penyakit pada otak. Dengan CT Scan akan dapat terdeteksi adanya penyakit stroke, tumor otak, radang otak, hydrocephalus dan kelainan-kelainan congenital.
B. Pemeriksaan bagian lain kepala di luar otak
Bagian-bagian lain diluar otak yang dapat diperiksa dengan CT Scan adalah Orbita, Nasopharynx, dan Larynx.
C. Pemeriksaan pada abdomen baik atas maupun bawah
Dengan CT Scan dapat dilihat penyakit-penyakit yang ada di organ intraabdominal maupun yang ada di retroperitoneal:
Ø   Pada hepar dapat dilihat tumor hepar, radang hepar, dan kelainan pada sistem billier dan kista.
Ø   Pada pancreas dapat dilihat tumor pancreas, radang pancreas dan cysta pancreas
Ø   Pada limpa dapat dilihat tumor limpa dan kista limpa
Ø   Pada usus dapat dilihat tumor usus
Ø   Pada ginjal dapat dilihat tumor ginjal dan batu ginjal
Ø   Pada kandung kemih dapat dilihat tumor dan batu
Ø   Pada uterus dapat dilihat tumor
Ø   Pada ovarium dapat dilihat tumor dan kista

    Rekonstruksi

Bagian terakhir dari CT Scanner adalah rekonstruksi. Banyak metode yang   dapat digunakan untuk merekonstruksi gambar tomografi, mulai dari back projection sampai konvolusi.
Metode back projection banyak digunakan dalam bidang kedokteran.  ini menggunakan pembagian pixel-pixel yang kecil dari suatu irisan melintang. Pixel didasarkan pada nilai absorbsi linier. Kemudian pixel-pixel ini disusun menjadi sebuah profil dan terbentuklah sebuah matrik. Rekonstruksi dilakukan dengan jalan saling menambah antar elemen matrik.
Untuk mendapatkan gambar rekonstruksi yang lebih baik, maka digunakan metode konvolusi. Proses rekonstruksi dari konvolusi dapat dinyatakan dalam bentuk matematik yaitu transformasi Fourier. Dengan menggunakan konvolusi dan transformasi Fourier, maka bayangan radiologi dapat dimanipulasi dan dikoreksi sehingga dihasilkan gambar yang lebih baik.
Berkas radiasi yang melalui suatu materi akan mengalami pengurangan intensitas secara eksponensial terhadap tebal bahan yang dilaluinya. Pengurangan intensitas yang terjadi disebabkan oleh proses interaksi radiasi-radiasi dalam bentuk hamburan dan serapan yang probabilitas terjadinya ditentukan oleh jenis bahan dan energi radiasi yang dipancarkan. Dalam CT scan, untuk menghasilkan citra obyek, berkas radiasi yang dihasilkan sumber dilewatkan melalui suatu bidang obyek dari berbagai sudut. Radiasi terusan ini dideteksi oleh detektor untuk kemudian dicatat dan dikumpulkan sebagai data masukan yang kemudian diolah menggunakan komputer untuk menghasilkan citra dengan suatu metode yang disebut sebagai rekonstruksi.
Proses pengumpulan data intensitas radiasi terusan pada bidang irisan obyek untuk berbagai sudut dinamakan scanning atau pemayaran. Terdapat berbagai macam cara pemayaran, bergantung pada "generasi" CT scan yang digunakan. Istilah "generasi" menggambarkan tipe komersial yang tersedia yang mengacu pada perbedaan geometris gerak pemayaran, waktu pemayaran, bentuk berkas radiasi perunut, dan sistem detektor yang berbeda-beda antara satu generasi dan generasi lain. Untuk lebih jelasnya, skema dasar CT scan dapat dilihat pada Gambar 1 untuk CT scan generasi ke-2. Text Box: Text Box: 			
	 

			 Walaupun terdapat perbedaan antara berbagai "generasi", secara umum CT scan terdir atas empat bagian pokok, yaitu sumber radiasi, sistem deteksi, manipulator mekanis, dan  komputer beserta penampil. Fungsi sumber radiasi adalah menghasilkan radiasi, sumber ini dapat berupa generator sinar X atau radioisotop yang menghasilkan radiasi X. Sistem deteksi ditentukan berdasarkan jenis radiasi yang digunakan, salah satu contoh detektor yang biasa digunakan dalam CT scan salah adalah kristal natrium iodida yang "dikotori" dengan talium (kristal NaI(Tl). Manipulator mekanis yang digunakan berfungsi menentukan geometris gerak pemayaran yang bergantung pada "generasi" CT scan. Komputer berfungsi mengolah dan mengumpulkan data yang kemudian ditayangkan pada penampil sehingga diperoleh gambar irisan tampang lintang dua dimensi atau peta distribusi internal tiga dimensi obyek yang di-scan USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz - 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran.

Cara Kerja USG
USG yang mempergunakan alat yang disebut transduser dimana di dalam USG gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut :
1. Gelombang akan diterima transduser.
2. Gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendetektian hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar bekerjanya peralatan MI. Oleh karena itu USG memerlukan komputer untuk menyempurnakan hasil yang ditampilkan.

Skema Cara Kerja USG
1.Transduser
             Adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
2.Monitor
           Monitor yang digunakan dalam USG.
3. Mesin USG
           Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC.

Cara USG Merubah Gelombang Menjadi Gambar
Pada dasarnya tubuh manusia, 75% adalah molekul air, dimana atom hidrogen adalah salah satu komponen penyusun molekul air. Karena tiap atom hidrogen secara alami berputar (spinning), sehingga menghasilkan momen magnet yang dapat dibayangkan seperti batang magnet yang kecil. Tetapi karena orientasi yang acak, sehingga total dari momen magnet tersebut tidak menghasilkan informasi yang dapat dimanfaatkan. Dalam medan magnet yang relative kuat, kira- kira lebih dari 20 ribu kali dari kuat medan magnet bumi, momen magnet tiap atom hidrogen dapat dibuat sejajar dengan arah medan magnet yang digunakan. Untuk membuat suatu citra jaringan sel yang diinginkan, pulsa dalam radio frequency (RF) ditrasmisikan dari antena khusus, untuk memaksa orientasi momen magnet yang telah sejajar berubah dari posisi awal. Kemudian setelah pengaruh pulsa (RF) hilang, orientasi momen magnet dari atom hidrogen berbondong- bondong kembali ke posisi awal (sejajar dengan medan magnet), sambil meng-emisi-kan sinyal radio yang lemah pada frequency tertentu. Kemudian dengan coil, sinyal radio itu dideteksi dan dianalisa serta diolah dengan komputer digital untuk menghasilkan suatu citra.

2.2.3 Sensor untuk Alat Pendeteksi Golongan Darah
Prinsip kerja dari sensor ini memanfaatkan komponen opto elektronik yaitu LED dan LDR. Dimana LED berfungsi sebagai sumber cahaya yang menyinari test area yang kemudian akan diterima oleh LDR.. Dan LDR yang berfungsi sebagai receiver mendeteksi intensitas cahaya yang mengalami absorbansi oleh darah melalui test area.

2.2.4 PDA
Salah satu bagian dari perkembangan teknologi dibidang informasi yang sudah mulai dipergunakan oleh kalangan perawat di dunia internasional adalah teknologi PDA ( personal digital assistance. Di masa yang akan datang, pelayanan kesehatan akan dipermudah dengan pemanfaatan personal digital assistance (PDA). Perawat, dokter, bahkan pasien akan lebih mudah mengakses data pasien serta informasi perawatan terakhir.
Definisi PDA (Personal Digital Assistants) menurut Wikipedia adalah sebuah alat komputer genggam portable, dan dapat dipegang tangan yang didesain sebagai organizer individu, namun terus berkembang sepanjang masa. PDA memiliki fungsi antara lain sebagai kalkulator, jam, kalender, games, internet akses, mengirim dan menerima email, radio, merekam gambar/video, membuat catatan, sebagai address book, dan juga spreadsheet. PDA memiliki kelebihan hanya menggunakan sentuhan layar dengan pulpen/ touch screen.7). Bahkan sebuah PDA dengan pemindai bar code/gelang data, saat ini sudah tersedia. PDA semacam ini memungkinkan tenaga kesehatan untuk memindai gelang bar code/gelang data pasien guna mengakses rekam medis mereka, seperti obat yang tengah dikonsumsi, riwayat medis, dan lain-lain.
Fungsi bantuan PDA untuk kita sebagai perawat adalah perawat dapat mengakses secara cepat informasi tentang obat, penyakit, dan perhitungan kalkulasi obat atau perhitungan cairan IV fluid/infus; perawat dapat menyimpan data pasien, membuat grafik/table, mengefisiensikan data dan menyebarluaskannya; perawat dapat mengorganisasikan data, mendokumentasikan intervensi keperawatan dan membuat rencana asuhan keperawatan; PDA dapat menyimpan daftar nama, email, alamat website, dan diary/agenda harian; PDA sangat berguna untuk program pembelajaran keperawatan; meningkatkan keterlibatan dan hubungan pasien-perawat. Apabila pasien dan perawat memiliki PDA, aplikasi komunikasi keperawatan tingkat mutahir dapat diterapkan, yang tidak lagi menonjolkan peran tatap muka hubungan interaksi perawat-pasien (telenursing). PDA dapat menunjang pengumpulan data base pasien dan RS, yang berguna untuk kepentingan riset dalam bidang keperawatan.

2.2.5 SmartCard Kesehatan
                   Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan, dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan pasien. Dalam meningkatkan pelayanan pasien sistem smartcard adalah salah satu aplikasi yang dapat digunakan karena kemudahan pengaksesan data, keamanan penyimpanan data, perlindungan data dari pihak-pihak yang tidak berwenang, serta mengurangi waktu pasien dalam menyelesaikan masalah administrasi di rumah sakit.
Hasil yang diperoleh mampu meningkatkan pelayananan rekam medis untuk sistem antrian, tingkat kerahasiaan rekam medis lebih terjamin dibandingkan sistem manual dengan penggunaan autentifikasi dan verifikasi kartu secara login password pasien, admin, dan dokter, sistem keamanan jaringan menggunakan Linux menjamin sekuritas terhadap akses data rekam medis yang berhak saja, serta sistem mampu dikembangkan secara online.



2.2.6 Video Conference
Jika dirasakan perlu untuk melihat gambar ada baiknya dilanjutkan perkembangan tempat diskusi tersebut menggunakan fasilitas video conference. Teknologi CU-SeeMe & Microsoft NetMeeting dapat digunakan untuk keperluan tersebut. Basis teknologi jaringan komputer yang digunakan adalah tetap TCP/IP & Internet hanya akan membutuhkan reflector video conference & bandwidth yang lebar.


 
 

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi TI dalam dunia medis
2.3.1. Kelebihan aplikasi TI dalam dunia medis
Karena menggunakan system digital maka alat-alat TI pada dunia medis ini dapat mengidentifikasi penyakit yang sulit dideteksi secara manual, mengetahui data-data yang berhubungan dengan pasien dengan mudah tanpa harus mencari-cari kembali arsip.
2.3.2. Kekurangan aplikasi TI dalam dunia medis
Pengambilan gambar dengan sinar X dapat menimbulkan penyakit kanker. Karena itu, pasien sebaiknya menanyakan secara kritis segala sesuatu mengenai sinar X apabila akan menjalani pengobatan menggunakan sinar X.Sinar X menghasilkan radiasi ion yang juga terjadi secara alami. Dosis yang efektif yang dapat diterima manusia diukur dengan satuan ukuran millisiverts, yaitu satuan ukuran radiasi. Selain itu, aplikasi teknologi ini memerlukan biaya yang mahal.










           
      


                                                               
BAB III
PENUTUP


                 3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan makalah kami di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. TI dalam dunia medis adalah teknologi informasi dan komunikasi yang diaplikasikan dalam dunia medis yang berhubungan dengan juru medis, pasien dan karyawan.
2. Aplikasi TI dalam dunia kesehatan yaitu :
Ø   CT scann
Ø  USG
Ø  Sensor Untuk Alat Pendeteksi Golongan Darah
Ø  PDA
Ø  Smartcard Kesehatan
Ø  Video Conference
Ø  Penyimpanan gambar / image atau hasil sensor / telemetri
Ø  Monitor jarak jauh untuk pasien di ICU.
3. Kelebihan aplikasi TI dalam dunia medis
Karena menggunakan system digital maka alat-alat TI pada dunia medis ini dapat mengidentifikasi penyakit yang sulit dideteksi secara manual, mengetahui data-data yang berhubungan dengan pasien dengan mudah tanpa harus mencari-cari kembali arsip.
4.Kekurangan aplikasi TI dalam dunia medis
Pengambilan gambar dengan sinar X dapat menimbulkan penyakit kanker. Karena   itu, pasien sebaiknya menanyakan secara kritis segala sesuatu mengenai sinar X apabila akan menjalani pengobatan menggunakan sinar X.Sinar X menghasilkan radiasi ion yang juga terjadi secara alami. Dosis yang efektif yang dapat diterima manusia diukur dengan satuan ukuran millisiverts, yaitu satuan ukuran radiasi. Selain itu, aplikasi teknologi ini memerlukan biaya yang mahal.

3.2 Saran
Setelah mempelajari teknologi komunikasi dalam dunia medis pembaca dapat memberitahukan kepada masyarakat umum akan pentingnya peranan teknologi dan komunikasi khususnya dalam dunia medis.


                                       DAFTAR PUSTAKA


Kadir, Abdul dan Terra CH. Triwahyuni. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: ANDI.
http://balitbang.depkominfo.go.id/index.php?mod=PNI0100&view=1&id=PNI080319145401&mn=PNI0100

1 komentar:

  1. bagi temen-temen yang jurusan tentang kesehatan pengen mencari tentang Congestive Hearth Failure (CHF) silahkan mampir aja di sini...
    http://allifkecil91.blogspot.com/2013/04/congestive-hearth-failure-chf.html

    BalasHapus